GAPURAJATENG.COM — Risiko menjadi petugas kepolisian memanglah sangat berat, seperti yang dialami petugas BNNK Deli Serdang Sumatera Barat ini.
Anggota ada yang babak belur dihajar massa dan mobil petutas dirusak dan digulingkan di jalan.
Pemicu amuk massa ini setelah keluarga pelaku kasus narkoba akan diamankan petugasa dan menghasut masyarakat sekitar untuk menghalang-halanginya.
Akibatnya satu unit mobil milik BNNK Kabupaten Deli Serdang rusak
Awal kejadian ini berawal saat Tim BNNK Deli Serdang yang dipimpin oleh Kasi Berantas Kompol Hendro sedang melakukan penggerebekan di rumah pria berinisial S (33) warga Dusun III Desa Ragemuk Kec.Pantai Labu Kab.Deli Serdang, Rabu (5/8) siang.
Saat sedang dilakukan penggerebekan di rumah tersebut, datang salah seorang dari keluarga S yang bertanya kepada salah seorang petugas BNNK Deli Serdang tak berapa lama terdengar suara jeritan sehingga mengundang Massa yang langsung mengerumuni rumah tersebut.
Dikerenakan massa yang ramai, Personil BNNK Deli Serdang pergi menyelamatkan diri dan meninggalkan 1 unit mobil di lokasi, karena amarah warga, mobil tersebut menjadi amukan warga sehingga dirusak.
Kapolsek Beringin Polresta Deli Serdang AKP MKL Tobing, SH yang mendapat informasi tersebut, langsung menurunkan Anggotanya yang dipimpin oleh Kanit Reskrim IPTU D Manalu, SH ke lokasi kejadian.
Sesampai di TKP, Polisi mengamankan l mobil milik BNNK Deli Serdang dan mengevakuasi kemudian membawa ke Polresta Deli Serdang guna penyelidikan lebih lanjut.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Beringin Polresta Deli Serdang AKP MKL. Tobing, SH membenarkan kejadian tersebut, “mobil tersebut sudah kami amankan dan kondisinya rusak parah, saat ini kami sudah berkoordinasi dengan pihak BNNK Deli Serdang untuk membuat laporan resminya ke Mapolresta Deli Serdang, jelasnya.
Akibat amuk massa ini upaya penangkapan buronan narkoba tersebut gagal dilakukan.
Padahal, saat melakukan penggerebekan di kediamannya di Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu itu pelaku awalnya sudah berhasil ditangkap. Tapi akhirnya kembali lepas.
Tak hanya pelaku yang berhasil kabur, dalam insiden itu petugas yang melakukan penangkapan juga mengalami babak belur dan mobil yang digunakan digulingkan dan dirusak warga setempat.
Hal itu diduga karena adanya upaya provokasi dari saudara pelaku. Sehingga membuat warga lainnya tersulut emosi dan mengamuk para petugas.
“Jadinya, DPO yang sebelumnya tertangkap berhasil melarikan diri,” tambahnya.
Amukan warga itu dipicu karena adanya provokasi warga yang diduga masih saudara buronan narkoba tersebut.
“Diduga ada hubungan keluarga. Jadi di sekitar TKP itu, informasi yang kami dapat, mereka itu keluarga semua, saudara. Namun nanti hubungan saudaranya sejauh mana akan kita dalami dulu,” kata dia.
Terkait dengan insiden itu, Firdaus mengaku sudah mengamankan dua orang. Namun demikian mereka saat ini masih berstatus sebagai saksi.
“Jadi barusan ada 2 orang diamankan. Ini lagi pemeriksaan secara intensif. Jadi setelah pemeriksaan nanti kita gelar perkara untuk menentukan statusnya. Sampai saat ini masih saksi,” terang Firdaus. (*)