GAPURAJATENG.COM | SUKOHARJO – Desa di tiga Kecamatan di Sukoharjo mulai dilanda kekeringan di musim kemarau ini. Ketiga Kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Tawangsari, Bulu dan Weru.
Pada bulan Agustus 2023, BPBD Sukoharjo telah menyalurkan air bersih sebanyak 180.000 liter.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Sukoharjo, Minggu (27/8/2023), sedikitnya ada enam desa dari tiga kecamatan yang sudah mulai mengajukan dropping air bersih sepanjang Agustus 2023.
Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto, mengungkapkan enam desa yang dimaksud, yakni Desa Kamal (Kecamatan Bulu) telah disalurkan sebanyak 36.000 liter air. Selanjutnya di Watubonang dan Pundungrejo (Kecamatan Tawangsari) sebanyak 24.000 liter air. Lalu di Alasombo, Jatingarang, dan Weru di Kecamatan Weru, di mana air yang telah disalurkan mencapai 60.000 liter air.
“Desa-desa itu saat ini sudah mulai dilakukan dropping air bersih dengan total 45 tangki air atau sebanyak 180.000 liter hingga Agustus. Sumber air tersebut diperuntukkan kepada 180 keluarga atau 720 jiwa. Penyaluran dilakukan di 14 lokasi penampungan air di enam desa itu,” kata Ariyanto.
ketiga kecamatan tersebut termasuk langganan kekeringan, tapi jumlah desa yang disalurkan air bersih saat ini cenderung berkurang. Ia mengeklaim hal itu terjadi lantaran keberhasilan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Disebutkan, desa-desa di tiga kecamatan tersebut setiap musim kemarau sudah menjadi langganan kekeringan akibat letak geografis yang berada di perbukitan. Hal itu menjadikan wilayah Sukoharjo di bagian selatan tersebut selalu mengalami kesulitan air bersih setiap musim kemarau.
“Di wilayah itu sudah banyak yang mengajukan dropping air bersih. Oleh karenanya kami selalu siap ketika nanti ada pengajuan air bersih untuk warga,” imbuhnya. (*)