Gapurajateng,com.Semarang-Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Tengaran menggelar Pelatihan Dasar Pambiworo di Aula Masjid Barokah, RT 16/RW 04 Desa Sugihan, pada Selasa (21/10/2025). Kegiatan ini diikuti sekitar 20 peserta perwakilan pemuda masjid binaan LDII se-Kecamatan Tengaran dan sekitarnya.
Meskipun hujan deras mengguyur sejak sore hari, semangat para peserta tidak surut. Acara diawali dengan salat Magrib berjamaah, dilanjutkan dengan arahan dari pengurus LDII Kecamatan Tengaran, H. Siswo W, sebelum pelatihan dimulai dan berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.
Dalam sambutannya, H. Siswo menekankan pentingnya generasi muda memiliki pemahaman agama yang kuat dan berakhlakul karimah. Ia juga menyoroti pentingnya kemampuan berbahasa yang santun, khususnya bahasa Jawa halus, yang dibutuhkan ketika menjadi pambiworo (pembawa acara), memberikan sambutan dalam pengajian, maupun dalam kegiatan sosial seperti walimatul ‘ursy dan upacara khaul atau kematian.
Sesi pelatihan diisi oleh Bapak Winarno selaku pemateri. Dalam paparannya, ia menjelaskan sejarah dan kedudukan lembaga pendidikan bahasa Jawa di tanah Jawa. “Sekolah kawruh basa Jawa ada dua, yakni Pawiyatan Sang Paworo Punjer Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang berdiri tahun 1745, dan Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) yang didirikan oleh Dalang Ki Narto Sabdo,” terangnya.
Lebih lanjut, Winarno memaparkan materi dasar tentang pambiworo, yang mencakup dua unsur utama: Pranata Adicara dan Pamedar Sabda. Keduanya akan disampaikan secara berkelanjutan pada sesi pelatihan berikutnya.
Salah satu peserta, Aufa Rasul Hakim, mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Prodi IT semester 5, mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Saya senang bisa belajar langsung dari narasumber yang berpengalaman, apalagi ini ilmu yang jarang didapat di kampus,” ungkapnya.
Peserta lain, Gatot Sehendro, warga asli Lampung, juga mengaku terkesan dengan materi yang disampaikan. “Meski baru pertama kali ikut, saya merasa sangat termotivasi untuk terus belajar bahasa Jawa yang halus,” ujarnya.
Sekretaris LDII Sugihan Vicky Wulandari S.Si memberikan kesan positif. Salah satu peserta menyebut, meskipun pemateri masih muda, gaya tutur dan intonasi bahasanya sangat tertata serta menunjukkan kewibawaan.
Saat ditemui usai kegiatan, Bapak Winarno menyampaikan rasa syukurnya. “Semua ini anugerah dari Allah SWT. Selain nikmat hidayah dan kesehatan, kemampuan berbicara di depan umum juga merupakan amanah yang perlu dijaga dan diamalkan,” tuturnya.
Melalui pelatihan ini, LDII berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya fasih berbicara di depan publik, tetapi juga mampu menjaga keluhuran bahasa dan budaya Jawa sebagai bagian dari karakter bangsa. S14SHL