Gapura Jateng,Klaten – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Klaten menggelar paparan Laporan Pendahuluan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMas) Tahun 2025, Jumat (24/10/2025) di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Baru Sekretariat DPRD Klaten.Hadir dalam acara tersebut Kabid Perencanaan Baperida,, Perwakilan OPD-OPD, Perwakilan Kecamatan, FKUB dan FKDM sebagai perwakilan Forum Masyarakat
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pengukuran pencapaian indikator sasaran daerah dalam bidang pembangunan masyarakat. Pengukuran IPMas tahun 2025 dilakukan oleh pihak ketiga, menurut Hanung mewakili konsultan survey penyebaran kuesioner untuk mencari data IPEMAS telah melaksanakan kegiatan ini secara rutin sejak tahun 2022.
Hanung juga mengabarkan bahwa Kegiatan IPMAS di tahun 2025 adalah yang terakhir, karena mulai tahun ini juga dari kementrian sudah meluncurkan Index Harmoni, dimana Provinsi, Kabupaten -kota yang mendapatkan indeks tertinggi akan diberikan penghargaan
Zaenal Arifin menyampaikan bahwa IPMas menjadi salah satu tolak ukur penting dalam menilai keberhasilan pembangunan sosial di Kabupaten Klaten. Indeks ini mencakup tiga komponen utama, yaitu indeks gotong royong, indeks toleransi, dan indeks rasa aman.
“Pengukuran ini tidak hanya menggambarkan kondisi sosial masyarakat Klaten saat ini, tetapi juga menjadi bahan penting bagi pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat,” ujar Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapperida ini
Dari hasil pengukuran yang dilakukan sejak tahun 2022, IPMas Kabupaten Klaten sempat mengalami penurunan pada tahun 2023, namun kembali meningkat signifikan pada tahun 2024 hingga mencapai angka 0,823. Peningkatan ini menunjukkan perbaikan dalam aspek kebersamaan, toleransi, dan rasa aman di tengah masyarakat.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperoleh bahan dan data yang akurat sebagai dasar penyusunan kebijakan pembangunan masyarakat Klaten di masa mendatang, agar pembangunan yang dilakukan tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kualitas sosial masyarakatnya.
Basuno perwakilan dari FKUB yang hadir dalam acara itu, menyampaikan bahwa di FKUB Klaten katagori rukun dipilah menjadi 3, rukun pasif, rukun menengah dan rukun aktif.
Sedangkan Supriadi dari FKDM menyampaikan bahwa paparan pendahuluan di tahun 2025 ini lebih lengkap data-data pendukung dari OPD OPD terkait, hanya saja untuk tagline data dari Kesbangpol perlu dirubah dari Ancaman Terorisme menjadi Penanganan 2025.
Permasalahan tower juga mendapat perhatian, dimana dalam laporan pendahuluan do tahun 2024 ini tidak ada lagi permasalahan tower. Kenyataannya masih banyak tower yang sudah berdiri dan beroperasi di Kabupaten Klaten tidak berijin, secara sarkasme “mungkin karena tingkat toleransi masyarakat Klaten terlalu tinggi, sehingga walaupun belum mempunyai ijin dan sudah beroperasi cukup lama, sekitar masyarakat Tower tidak pernah melaporkan dan mempermasalahkan.keberadan tower, Singgung supriadi
Sebelum menutup acara kegiatan, Titis dari LKPPS meminta bantuan dari yang hadir untuk menyebarkan Kuisioner digital kepada masyarakat lingkungannya.// Januar-
Gapura Jateng Gerbang dan Perekat Jawa Tengah
