Lestarikan Seni Beladiri, PERSINAS ASAD Kebumen Gelar Pasanggiri

GAPURA JATENG | Kebumen (30/11/2025) — Perguruan Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai PERSINAS ASAD Kabupaten Kebumen berhasil menggelar Pasanggiri Persinas ASAD di dua lokasi sekaligus, yaitu Padepokan PERSINAS ASAD Kompleks Pondok Pesantren Baitussyakur Kuwaru, Kecamatan Kuwarasan, dan Padepokan PERSINAS ASAD Kompleks Masjid Baitussalam, Mertokondo, Kebumen. Ratusan peserta dari berbagai tingkatan hadir memeriahkan kegiatan tersebut.

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahim warga ASAD serta momentum memperkuat eksistensi pencak silat sebagai seni bela diri warisan budaya Indonesia. Tahun ini pasanggiri mengusung tema:

Pencak Silat adalah Budaya Bangsa — Melalui Pencak Silat Kita Tingkatkan Partisipasi Generasi Muda untuk Membangun Bangsa.

Kategori yang ditampilkan meliputi penampilan perorangan dan beregu, mulai dari peserta usia dini, pra-remaja, remaja, dewasa, hingga kategori istimewa lansia. Kehadiran peserta lanjut usia menjadi bukti kecintaan yang kuat terhadap pencak silat sebagai tradisi turun-temurun.

Ketua Dewan Pembina PERSINAS ASAD Kabupaten Kebumen, Drs. Sudiyono, menegaskan bahwa pasanggiri bukan sekadar kompetisi, tetapi sarana pembinaan karakter dan kesehatan.

“Pasanggiri ini tidak mencari siapa pemenangnya. Kegiatan ini menjadi sarana menjaga kesehatan melalui olahraga pencak silat dan penjagaan diri,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan pelaksanaan arahan Guru Besar agar warga ASAD terus rutin berlatih.

Ketua PERSINAS ASAD Kabupaten Kebumen, Paryanto, mengaku bangga atas terselenggaranya pasanggiri yang digelar serentak di dua titik.

“Kami sangat bersyukur dan bangga. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahim serta upaya menjaga dan melestarikan pencak silat sebagai warisan leluhur Indonesia,” katanya.

Dari total hampir 1.000 anggota PERSINAS ASAD Kebumen, lebih dari 800 peserta atau sekitar 80 persen terlibat aktif dalam kegiatan ini. Menurut Paryanto, tingginya partisipasi tersebut menunjukkan kecintaan yang besar terhadap budaya pencak silat.

Paryanto berharap pasanggiri dapat menjadi agenda rutin untuk memperkuat persaudaraan dan kecintaan terhadap budaya bangsa.

“Semoga kegiatan ini semakin memotivasi warga ASAD untuk menjadikan pencak silat bagian dari kehidupan sehari-hari dengan penuh kerukunan dan kebersamaan,” harapnya.

Dengan semangat tinggi dan kebersamaan yang kuat, Pasanggiri PERSINAS ASAD Kebumen 2025 menjadi bukti bahwa pencak silat tetap hidup dan berkembang sebagai simbol karakter, budaya, dan persatuan bangsa. (Rizal PM)

Facebook Comments Box

Check Also

FAS Gunungkidul 2025

Festival Anak Sholeh 2025: Peran Strategis DPD LDII Kabupaten Gunungkidul dalam Membangun Generasi Religius

GAPURA JATENG — Festival Anak Sholeh 2025 yang diselenggarakan di Masjid Nur Hidayatullah kembali menjadi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *