GAPURA JATENG — Dialog Lintas Agama di Semarang: Menjunjung Keberagaman Sebagai Kekuatan Bangsa
Kamis, 15 Mei 2025, Pengurus DPD LDII Kota Semarang mengikuti Dialog Lintas Agama yang digelar di Hotel Grasia, Semarang.
Kegiatan ini mengusung tema “Menjunjung Tinggi Keberagaman sebagai Kekuatan Bangsa”, sebagai bentuk nyata upaya memperkuat toleransi dan persatuan antar umat beragama.
Acara ini menghadirkan dua tokoh penting:
Mulyono Adiwibowo – Anggota DPRD Kota Semarang, membahas pentingnya toleransi yang kuat untuk keutuhan NKRI.
Dr. H. Iman Fadilah – Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), menyampaikan pandangan akademis tentang pentingnya komunikasi antaragama dalam masyarakat majemuk.
Apa Itu Dialog Lintas Agama?
Dialog lintas agama adalah proses komunikasi antara pemeluk berbagai agama untuk membangun pengertian, toleransi, dan penerimaan terhadap perbedaan keyakinan. Dialog ini dapat berbentuk diskusi, seminar, hingga kegiatan sosial bersama.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah :
- Meningkatkan saling pengertian dan kerjasama antar umat beragama
- Menghindari konflik berbasis perbedaan kepercayaan
- Membina persatuan dalam keberagaman
Manfaat:
Menciptakan kerukunan dan persaudaraan nasional
Mendorong integrasi sosial
Memperkuat fondasi NKRI yang inklusif dan damai
Mengapa Dialog Antar Agama Penting?
Di tengah kondisi sosial yang multikultural seperti Indonesia, perbedaan keyakinan harus dilihat sebagai kekayaan, bukan ancaman. Dialog seperti ini penting agar:
Tidak ada kecurigaan antar kelompok agama
Terbangun budaya saling menghormati dan menghargai
Masyarakat menjadi lebih harmonis dan toleran
LDII dan Komitmen Kerukunan Umat Beragama
DPD LDII Kota Semarang turut aktif dalam berbagai forum kerukunan, termasuk dialog lintas agama ini. Ini menunjukkan bahwa LDII konsisten berperan dalam membina komunikasi dan menjadi jembatan antar umat beragama, demi menjaga keharmonisan masyarakat.
Dialog lintas agama bukan sekadar diskusi, tetapi jembatan penting dalam memperkuat keberagaman, toleransi, dan persatuan bangsa. Dengan terlibat aktif, semua pihak turut menjaga Indonesia yang damai dan inklusif. (*)