Klaten – Dalam suasana penuh semangat kebangsaan, ratusan tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan lembaga keagamaan menghadiri kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digelar di Joglo Tengah Sawah, Jogonalan, Klaten, Jumat (23/5).
Acara ini menghadirkan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, H. Singgih Januratmoko, sebagai narasumber utama.
Empat Pilar Kebangsaan—Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika—dijadikan titik tumpu dalam mengokohkan nilai-nilai kebangsaan dan merawat keutuhan nasional.
Dalam paparannya, H. Singgih menegaskan bahwa keberagaman Indonesia merupakan anugerah sekaligus tanggung jawab. Ia menekankan bahwa bangsa-bangsa besar yang runtuh di abad ke-20, seperti Yugoslavia dan Uni Soviet, menjadi pelajaran bahwa tanpa fondasi nilai dan ikatan emosional kebangsaan yang kuat, perpecahan sangat mungkin terjadi.
“Indonesia memiliki keistimewaan karena Allah memberikan Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara. Ini adalah anugerah terbesar bangsa ini, yang menjaga kita tetap utuh di tengah ribuan suku, bahasa, dan agama,” ujarnya.
Singgih juga mengingatkan pentingnya membumikan Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyoroti peran vital silaturahim antar elemen bangsa dalam memperkuat tenggang rasa dan solidaritas sosial. “Empati dan simpati bukan hanya tugas rakyat, tetapi juga harus menjadi karakter pejabat negara dalam melayani masyarakat,” tegasnya.
Sebagai daerah multikultural, Klaten menurutnya memiliki peran strategis dalam membangun percontohan harmoni dan toleransi antarkelompok agama dan budaya. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat Klaten untuk terus menjadi motor penggerak moderasi dan persatuan nasional.
Acara ini juga diramaikan dengan dialog interaktif yang menggugah, membahas tantangan kebangsaan di era digital, termasuk penyebaran intoleransi dan hoaks. Para peserta menyampaikan keresahan sekaligus harapan agar nilai-nilai luhur Pancasila tetap dijaga dan diwariskan secara utuh kepada generasi muda.
Sebagai penutup, Singgih mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus menyuarakan nilai-nilai 4 Pilar dalam setiap ruang kehidupan: “Kita tidak cukup hanya memahami, tapi harus mengamalkan. Karena itulah jalan kita menjaga Indonesia tetap kokoh sebagai bangsa yang berdaulat, adil, dan bermartabat.” (Rizal PM).