Semarang – Dalam atmosfer yang penuh semangat dan kebersamaan, Perguruan Silat Nasional (Persinas) ASAD kembali menggelar latihan rutin di Masjid Mansyurin, Dusun Gumuk, Desa Jetis, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, pada Jumat, 30 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti puluhan peserta, baik pesilat muda maupun senior, yang berkumpul untuk menimba ilmu bela diri sekaligus mempererat silaturahmi antarwarga.
Kegiatan berlangsung di dua lokasi berbeda dalam satu area: para peserta putra berlatih di aula lantai satu, sementara peserta putri mengikuti latihan di aula lantai dua. Kehadiran para pesilat, mulai dari kalangan remaja hingga bapak-bapak, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pelestarian budaya pencak silat.
Latihan dipandu oleh pelatih berpengalaman seperti Bapak Sunarso dan Bapak Dian. Sesi dimulai dengan pemanasan yang bertujuan mengendurkan otot dan mempersiapkan tubuh sebelum memasuki tahapan teknik inti. Peserta kemudian dilatih berbagai gerakan dasar seperti kuda-kuda, tangkisan, pukulan, dan tendangan, yang disampaikan dengan pendekatan sistematis dan penuh filosofi.
“Ketepatan dan penghayatan dalam setiap gerakan adalah esensi dari pencak silat. Bukan sekadar gerak tubuh, tapi juga latihan jiwa,” ungkap Bapak Dian saat memberikan pengarahan.
Lebih dari sekadar seni bela diri, latihan ini juga menjadi media pendidikan karakter. Para pelatih tidak hanya menekankan kedisiplinan dan teknik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian membela kebenaran. Nilai-nilai spiritual ini menjadi fondasi penting dalam pembinaan pesilat muda.
Setelah sekitar dua jam berlatih, kegiatan ditutup dengan sesi santai yang menghangatkan suasana. Para peserta berkumpul bersama, berjabat tangan, dan menikmati sajian sederhana berupa minuman hangat serta makanan ringan yang disajikan di atas tikar di dalam masjid. Suasana kebersamaan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kekeluargaan yang kental.
Ketua RW setempat, Bapak Suhar, bersama tokoh masyarakat Suyamto, S.Pd., M.M., turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Keduanya menyampaikan harapan agar latihan rutin Persinas ASAD dapat terus berlangsung sebagai bagian dari pembinaan generasi muda yang tangguh secara jasmani dan rohani.
“Kegiatan seperti ini sangat strategis untuk mencetak pribadi yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai moral dan etika,” ujar Suyamto.
Sebagai organisasi bela diri yang menjunjung tinggi warisan budaya bangsa, Persinas ASAD terus berkomitmen untuk menanamkan semangat nasionalisme, ketangguhan fisik, dan akhlak mulia melalui latihan rutin yang terstruktur. Dengan pendekatan menyeluruh ini, Persinas ASAD berharap dapat mencetak generasi penerus yang siap menghadapi tantangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya bangsa.