Gapurajateng.com,Boyolali — Suasana ceria mewarnai kegiatan TPA Masjid Baitussalam Gudekerep, Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Sabtu (19/7/2025). Puluhan anak-anak Caberawet tampak antusias mengikuti bimbingan kesehatan yang menghadirkan petugas dari Puskesmas Ampel.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pembinaan anak-anak sejak dini dalam hal kesehatan gigi, mulut, dan pentingnya gizi seimbang.
Menariknya, para peserta sudah hadir lebih awal untuk mengikuti salat Asar berjamaah. Kali ini, materi pengajian dikemas berbeda agar lebih menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak.
Acara dibuka oleh Ketua PAC LDII Desa Urutsewu, Winarno, yang memberikan motivasi dengan pesan moral dan keagamaan. Ia menekankan pentingnya menanamkan akhlaqul karimah, ilmu agama, dan kemandirian sejak dini.
Materi inti disampaikan oleh Darti, AMKG, dari Puskesmas Ampel. Ia menjelaskan bahwa kesehatan gigi dan mulut berperan besar dalam mendukung kualitas hidup.
“Masalah seperti gigi berlubang atau bau mulut bisa mengganggu aktivitas harian dan bahkan menimbulkan penyakit serius,” jelasnya. Ia juga mengingatkan pentingnya menyikat gigi dua kali sehari serta menghindari konsumsi gula berlebih.
Selain itu, Darti juga memberikan edukasi tentang pentingnya gizi dan kebiasaan memilih camilan sehat. “Snack yang sehat dapat menunjang kesehatan, produktivitas, dan ibadah. Yang penting adalah memperhatikan keseimbangan gizi dan menghindari kekurangan atau kelebihan nutrisi,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa kebutuhan gizi harian mencakup karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, buah, serta pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak.
Anak-anak juga diberi tips memilih camilan yang sehat, seperti memilih makanan minim olahan dan memperhatikan kondisi kesehatan pribadi.
Tak hanya menyerap ilmu, anak-anak juga disuguhi snack sehat oleh Bendahara PAC LDII Urutsewu yang turut hadir dengan penuh semangat.
Di sela pembagian camilan, ia memberikan apresiasi atas semangat belajar anak-anak serta mengingatkan pentingnya menjadi anak yang cerdas, berakhlak mulia, dan paham agama sebagai bekal menghadapi tantangan zaman.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat. Salah satunya, Hj. Purwanti, orang tua santri, yang merasa senang putranya bisa mengikuti kegiatan mengaji sekaligus mendapat tambahan ilmu kesehatan. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkala. (Meizza NF)