Seminar “Ready, Set, Work” di Tembalang: Mahasiswa LDII Siapkan Diri Hadapi Dunia Profesional

Seminar “Ready, Set, Work” di Tembalang: Mahasiswa LDII Siapkan Diri Hadapi Dunia Profesional

kota Semarang, 9 Maret 2025 — Menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, PAC LDII Tembalang menggelar seminar bertajuk “Ready, Set, Work: Strategi Mahasiswa Mengembangkan Skill untuk Dunia Profesional.” Kegiatan ini diadakan di Masjid Al Barokah, Tembalang, dan diikuti oleh generasi penerus (generus) LDII yang tengah menempuh pendidikan S1 dan S2 dari berbagai perguruan tinggi di Semarang.

Acara ini menjadi ruang pembekalan strategis yang tidak hanya berbicara soal karier, tetapi juga integritas, adaptasi teknologi, dan kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat dan dunia kerja global.

Kehadiran Tiga Pemateri Berpengalaman dari Dunia Akademik dan Industri

Seminar menghadirkan tiga narasumber dengan latar belakang berbeda namun saling melengkapi.

Bapak Zainal Arifin, S.T., seorang freelancer di bidang IT dan telekomunikasi, berbagi pengalaman tentang perjalanan karier non-konvensional dan pentingnya keberanian dalam mengambil keputusan besar.

Bapak Wildan Avian Pratama, dosen dan praktisi administrasi bisnis dari Universitas Diponegoro, menyoroti pentingnya membangun karakter dan kebiasaan positif di lingkungan profesional.

Bapak Abu Salam, M.Kom., peneliti AI dan CTO Oncodoc.id, menekankan peran teknologi dalam masa depan kerja serta pentingnya kekuatan spiritual di tengah cepatnya arus perubahan.

 

Ketiga pemateri membagikan kisah dan pandangan personal mereka, sekaligus membuka ruang diskusi terbuka dengan para peserta. Tidak hanya menjawab pertanyaan teknis, mereka juga menginspirasi melalui nilai-nilai spiritual dan sikap realistis dalam menyikapi masa depan.

Pertanyaan-Pertanyaan Kritis dari Mahasiswa: Mencari Titik Temu antara Ideal dan Realita

Dipandu oleh MC Galih Tegar Wibowo, mahasiswa aktif Politeknik Negeri Semarang, sesi tanya jawab menjadi salah satu bagian paling menarik dari seminar. Mahasiswa mempertanyakan berbagai hal seperti:

  • Sejauh mana organisasi kampus memengaruhi kesiapan kerja?

  • Bagaimana menyeimbangkan waktu antara organisasi dan akademik?

  • Apakah soft skill bisa mengungguli hard skill yang terbatas?

  • Bagaimana menghadapi tantangan teknologi seperti AI dan otomatisasi?

  • Bagaimana UMKM bisa bersaing di era digital?

    Tanggapan pemateri begitu beragam namun membentuk benang merah: pentingnya fleksibilitas, keimanan, serta ketekunan dalam membangun jalan sukses masing-masing.

Bapak Abu Salam menekankan bahwa keimanan yang kuat adalah fondasi utama dalam menghadapi disrupsi. Sedangkan Bapak Zainal Arifin menyampaikan kisah inspiratif tentang perjalanan freelance-nya, menegaskan bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari jalur yang “umum”. Adapun Bapak Wildan menambahkan bahwa perusahaan seringkali mencari pribadi yang tangguh, bukan hanya sekadar riwayat organisasi.

Menumbuhkan Kesadaran Inklusif dan Kolaboratif

Seminar ini bukan sekadar tentang kesiapan kerja, tetapi juga merupakan bagian dari gerakan inklusif generasi muda LDII. Tujuannya adalah menyiapkan mahasiswa sebagai insan yang tidak hanya berdaya secara akademik dan teknis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial, spiritual, dan global.

Dengan tema besar Ready, Set, Work, kegiatan ini menjadi ruang belajar yang membumi—menginspirasi para mahasiswa untuk tidak hanya mengejar impian, tetapi juga siap menyambut jalan-jalan baru yang Allah bukakan di masa depan.

Harapan dari Generus untuk Masa Depan

Dalam sesi akhir, seorang peserta, Dara Aliya, bertanya apakah pekerjaan para pemateri saat ini merupakan impian masa muda mereka. Ketiga pemateri tersenyum, dan sepakat bahwa tidak semua hal berjalan sesuai rencana, tapi setiap perjalanan membawa pelajaran. “Kadang, kita tak perlu terlalu idealis—karena kadang kesempatan yang datang adalahjalan terbaik yang Allah siapkan.”

Seminar ini menjadi bukti bahwa dengan semangat kolaborasi, wawasan yang luas, dan niat yang tulus, generasi muda LDII mampu mengambil peran aktif dalam membangun masa depan—bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk masyarakat dan bangsa.


Penulis: [Fawazakbar]
Dokumentasi: [Tim Media PAC LDII Tembalang]

Facebook Comments Box

Check Also

Benteng Surakarta Kian Kokoh: Senkom dan Kodim 0735 Bersatu Hadapi Ancaman dan Bencana

GAPURAJATENG.COM | SURAKARTA – Komitmen penguatan pertahanan sipil dan ketahanan wilayah Kota Surakarta memasuki babak …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *