Semarang, 25 Januari 2025 – Dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah, Ketua DPW LDII Jateng, Prof Singgih Tri Sulistiyono, menegaskan pentingnya peningkatan peran LDII sebagai penggerak moderasi beragama di tengah tantangan era disrupsi.
Acara yang berlangsung di Patra Jasa Hotel & Convention, Semarang, pada 25–26 Januari 2025 ini mengangkat tema “Peningkatan Peran LDII sebagai Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi”.
Muswil: Amanah Lima Tahun Sekali
Prof. Singgih menjelaskan bahwa sesuai amanah Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART), LDII wajib menggelar Muswil setiap lima tahun sekali.
“Muswil ini bertujuan untuk merancang program kerja lima tahun ke depan, memupuk solidaritas, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Jawa Tengah,” ujarnya.
Muswil kali ini dihadiri oleh 312 peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII se-Jawa Tengah.
Selain sebagai ajang konsolidasi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat peran LDII dalam merespons tantangan globalisasi dan disrupsi teknologi.
Alasan Memilih Tema
Tema yang diusung berangkat dari keprihatinan terhadap tren globalisasi dan teknologi yang sering kali memutarbalikkan fakta, sehingga masyarakat rentan terhadap polarisasi sosial.
Prof. Singgih menekankan bahwa LDII harus berada di garda terdepan dalam memoderasi beragama untuk menghindari ekstrimisme, radikalisme, dan konflik sosial yang berpotensi muncul.
“Era disrupsi menuntut kita untuk mengedepankan toleransi, hidup berdampingan, dan berdialog secara konstruktif.
Dengan cara ini, kita mendukung program pemerintah dalam menjaga semangat keberagaman dan harmoni dalam masyarakat multikultural,” tegasnya.
Peran LDII dalam Moderasi Beragama
Sebagai organisasi dakwah, LDII berkomitmen menjadi penggerak moderasi beragama dengan fokus pada generasi muda yang toleran dan mampu menghadapi dinamika masyarakat multikultural. “Moderasi beragama adalah kunci untuk menciptakan masyarakat Jawa Tengah yang aman, damai, dan harmonis,” ujar Prof. Singgih.
Melalui program-program yang dirancang dalam Muswil ini, LDII juga berharap dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghindarkan masyarakat dari konflik sosial akibat polarisasi yang tidak terkelola dengan baik.
Muswil VII LDII Jawa Tengah ini menjadi bukti komitmen organisasi untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang harmonis di tengah tantangan global. “Mari kita jadikan LDII sebagai pelopor moderasi beragama demi mewujudkan Jawa Tengah yang aman, damai, dan sejahtera,” tutup Prof. Singgih Tri Sulistiyono. ***