Gapurajateng.com,solo – Sejak didirikan pada tahun 1993 di Desa Tegalsari dan berpindah ke Jalan Bromo Raya, RT 04 RW 23, Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta pada tahun 2004, Pondok Pesantren Budi Utomo terus menunjukkan eksistensinya sebagai institusi pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan karakter luhur.
Pesantren ini menaungi satu kesatuan sistem pendidikan berjenjang dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA, serta dua kategori santri yaitu santri reguler SMP dan SMA. Saat ini, terdapat lebih dari 700 santri, terdiri dari 563 santri SMP dan 123 santri SMA, serta 400 santri reguler yang terbagi rata antara santri putra dan putri.
Dalam wawancara bersama Bapak Shidiq, selaku pembina Boarding School Budi Utomo, beliau menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai inti dari pembentukan pribadi generasi masa depan. Hal ini sejalan dengan visi besar Indonesia mencetak generasi emas 2045.
“Di Pondok Pesantren Budi Utomo, kami mengutamakan pembentukan karakter melalui pendekatan terstruktur, dengan menanamkan 29 karakter luhur kepada seluruh santri,” ungkap Pak Shidiq, salah satu pengampu program karakter di pesantren.
Pendidikan karakter di Pondok Pesantren Budi Utomo tidak sebatas teori, namun diwujudkan melalui serangkaian Standar Operasional Prosedur (SOP) yang membentuk kebiasaan positif santri. Di antaranya:
- SOP makan bersama, membentuk kesadaran kebersamaan dan tata krama.
- SOP menata sandal, menumbuhkan kerapian dan tanggung jawab.
- SOP pengajian, meningkatkan kedisiplinan dan spiritualitas.
- SOP kebersihan, membiasakan hidup sehat dan lingkungan bersih.
Para santri juga mengikuti program bootcamp yang dirancang khusus untuk mengimplementasikan langsung 29 karakter tersebut melalui simulasi nyata dalam kehidupan pondok maupun aktivitas harian.
Lebih dari sekadar lembaga pendidikan, Budi Utomo adalah ruang hidup tempat nilai-nilai Islam dan kehidupan modern berpadu. Pembelajaran agama dikombinasikan dengan penguatan keterampilan sosial, tanggung jawab pribadi, dan jiwa kepemimpinan, menjadikan santri bukan hanya cakap ilmu, tapi juga matang secara moral dan spiritual.
Budi Utomo membuktikan bahwa pondok pesantren bukan hanya tempat menghafal kitab, tapi juga ekosistem ideal untuk mencetak pemimpin berkarakter.
Dengan fondasi kuat sejak usia dini hingga jenjang menengah atas, para santri mendapatkan pembinaan holistik yang mencakup:
- Kedisiplinan
- Kemandirian
- Empati
- Kepemimpinan
- Spiritualitas Islami
Dengan pendekatan sistematis dan menyeluruh, Budi Utomo berharap dapat melahirkan santri yang kelak menjadi agen perubahan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
“Kami ingin membentuk pribadi yang bukan hanya cerdas, tapi juga berintegritas tinggi dan bermanfaat bagi umat,” tutup Pak Shidiq.**(Nabila Twice)