Gapurajateng | Banjarnegara, 25 Januari 2025 – Senkom Mitra Polri Kabupaten Pekalongan yang dipimpin oleh Ikhsan Suudi, Ketua Senkom, mengunjungi seorang tokoh masyarakat, Santoso, di Desa Wanayasa, Banjarnegara Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk menanggapi laporan bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Cokrowati, Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.
Pada Selasa, 21 Januari 2025, sekitar pukul 18:00 WIB, tanah longsor terjadi di area tersebut akibat curah hujan yang tinggi. Bencana ini menimbulkan isolasi terhadap sebuah keluarga yang terdiri dari Abdul Majid beserta istri dan dua anak, yang terjebak di rumah mereka selama tiga hari.
Kronologi Kejadian dan Dampak Bencana
Tanah longsor yang terjadi di Dusun Cokrowati mengakibatkan retakan di tanah sekitar rumah keluarga Abdul Majid, menyebabkan mereka terisolasi. Kejadian ini juga menyebabkan ketegangan dan trauma bagi keluarga yang khawatir dengan potensi bencana susulan setiap kali hujan turun. Hingga saat ini, keluarga tersebut masih membutuhkan dukungan psikologis dan logistik.
Bencana tanah longsor ini menimbulkan kerugian material dan memutuskan jalur transportasi yang menghubungkan Desa Kasimpar dengan Pekalongan, membuat akses menuju wilayah tersebut terhambat.
Upaya Penanganan Darurat
Senkom Mitra Polri bersama masyarakat setempat telah melakukan beberapa langkah penanganan darurat. Di antaranya, memberikan bantuan logistik berupa sembako kepada keluarga yang terdampak, serta mengarahkan mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, yaitu rumah tokoh masyarakat setempat, Santoso.
Selain itu, tim juga memberikan bantuan psikologis atau trauma healing kepada keluarga korban untuk mengurangi dampak trauma akibat kejadian tersebut. Tindakan ini dilakukan oleh Slamet dan Santoso yang berperan dalam membantu keluarga tersebut pulih secara emosional.
Kendala dan Kebutuhan Mendesak
Selain kerusakan pada infrastruktur, salah satu kendala yang dihadapi adalah potensi bencana susulan, terutama jika hujan kembali turun. Warga sekitar, termasuk keluarga Abdul Majid, disarankan untuk tetap mengungsi ke tempat yang lebih aman selama cuaca buruk. Selain itu, bantuan logistik sangat dibutuhkan karena sebagian besar warga tidak dapat bekerja pasca-bencana.
Harapan dan Dukungan Lanjutan
Pihak Senkom SAR Banjarnegara, yang dipimpin oleh Asep Suyanto, terus mengupayakan pemulihan dan bantuan kepada warga terdampak. Masyarakat diharapkan dapat tetap waspada dan bekerja sama untuk mengurangi risiko bencana lebih lanjut.
Bencana tanah longsor di Desa Kasimpar menambah daftar panjang bencana alam yang terjadi di wilayah Pekalongan. Meskipun dampak awalnya cukup besar, upaya penanganan dan dukungan sosial dari masyarakat dan berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan bagi korban. (Ghoni)