GAPURA JATENG — Kebangsaan bukanlah sesuatu yang terbentuk secara kebetulan, melainkan merupakan hasil dari perencanaan yang matang dan kesadaran akan pentingnya persatuan di tengah keberagaman.
Hal ini ditegaskan oleh Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc, Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhanas RI, dalam pertemuannya dengan pengurus DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada Senin, 10 Februari 2025.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban di ruang kerja Mayjen Rido Hermawan, beliau menekankan bahwa kebangsaan adalah sesuatu yang harus dirawat secara terencana. “Kebangsaan itu by design, ada kepentingan bersama. Suku boleh beragam, tetapi harus dirawat dengan desain yang tepat,” ujar Mayjen Rido. Beliau menegaskan bahwa nilai-nilai kebangsaan harus terus dijaga agar keberagaman tidak menjadi sumber perpecahan, melainkan menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Brigjen Erwin dan Brigjen Irvan yang mendampingi Mayjen Rido Hermawan, serta rombongan pengurus DPP LDII yang dipimpin oleh Ketua Koordinator Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri (Dept. HAL-LN) Prof Singgih Tri Sulistyo. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Singgih Tri Sulistyo didampingi oleh Dr. Baseng Moun, Dr. Sarji Faisal, Ponco Budiman, S.Sos., Ririh Khrisnani, M.H., Dr. (HC) Moh. Ied, S.E., dan Mujianto M.J., M.Pd.
Salah satu program yang dibahas dalam pertemuan ini adalah Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) yang telah sukses dilaksanakan oleh LDII. Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya strategis dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan secara lebih luas kepada masyarakat. LDII mengusulkan adanya kerja sama dengan Lemhanas RI melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) agar program ini dapat dikembangkan lebih lanjut.
Mayjen Rido Hermawan mengapresiasi inisiatif LDII dan mendukung penuh kerja sama tersebut. “Silakan segera bersurat ke Lemhanas agar MoU ini bisa segera ditandatangani. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat memperkuat upaya dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dalam konteks menjaga keutuhan NKRI, Mayjen Rido juga menyoroti pentingnya peran berbagai elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas bangsa. “Tentara bertugas melawan ancaman dari luar, sementara organisasi masyarakat dapat berperan dalam menghadapi ancaman dari dalam,” tambahnya. Hal ini menegaskan bahwa semua elemen bangsa memiliki tanggung jawab dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara.
Kebangsaan yang dirancang dengan baik akan menjadi fondasi yang kokoh bagi negara. Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, diharapkan upaya merawat kebangsaan secara by design ini dapat terus berlanjut demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan harmonis.