GAPURAJATENG.COM | SUKOHARJO – Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Weru mengadakan acara Pengajian Akbar di Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Thoyyibah, yang terletak di Nandan, Karangwuni, Weru, Sukoharjo, Minggu (11/8/2024).
Acara ini dihadiri oleh Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani, Pembina Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Thoyyibah KH. Thoyyibun, Ketua DPD LDII Kabupaten Sukoharjo H. Dahlono, Camat Weru Pandiyanto, Danramil 05/Weru diwakili Sertu Hartopo, Kapolsek Weru diwakili Iptu Ismanto, Ketua MUI Kecamatan Weru Didik Efendi, Kepala Dinas Sosial Suparmin, Kepala Desa se-Kecamatan Weru, Perwakilan Ormas Islam se-Kecamatan Weru, Pengasuh Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Thoyyibah, dan peserta dari perwakilan PC LDII Kecamatan Tawangsari, Bulu dan Weru sebanyak 1.200 orang.
Dalam sambutannya, Bupati Sukoharjo Hj. Etik Suryani menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada panitia dan semua pihak yang terlibat dalam terselenggaranya acara ini.
“Keberadaan pondok pesantren merupakan manifestasi dari kesadaran masyarakat muslim terhadap pentingnya mempersiapkan generasi masa depan dengan kompetensi dalam mengamalkan agama secara baik,” ujarnya.
Menurut Etik, pesantren memiliki ciri khas yang membedakannya dari lembaga pendidikan lainnya. Ia menambahkan bahwa pembangunan manusia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau masyarakat semata, tetapi juga melibatkan semua komponen, termasuk dunia pesantren seperti yang dilakukan LDII.
KH. Thoyyibun, sebagai Pembina Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Thoyyibah, menjelaskan bahwa pengajian akbar ini bertujuan untuk mengumpulkan umat Islam melalui ceramah yang bergantian antar ormas Islam.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada Ibu Bupati Sukoharjo di lingkungan Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Thoyyibah. Kami berharap kondisi pondok pesantren ini berkenan di hati Ibu Bupati,” ujarnya.
KH. Thoyyibun juga menekankan pentingnya pondok pesantren sebagai fondasi pendidikan generasi penerus bangsa. Ia menyebutkan bahwa pesantren mengutamakan tiga aspek penting dalam mendidik santri: akhlak, ilmu, dan kemandirian.
“Dengan bekal tiga hal tersebut, saya yakin bahwa generasi penerus akan menjadi individu yang hebat dan mampu melanjutkan perjuangan bangsa dengan penuh tanggung jawab,” pungkasnya. (bay)